TUGAS
PENELITIAN
DASAR
DEFINISI TEORI

OLEH :
Rinto Budiono
110450
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN
DAN REKREASI
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
A.
Pengertian
Teori
Secara
umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya
hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah
fenomena. Teori merupakan salah satu konsep dasar penelitian sosial. Secara
khusus, teori adalah seperangkat konsep/konstruk, defenisi dan proposisi yang
berusaha menjelaskan hubungan sistimatis suatu fenomena, dengan cara memerinci
hubungan sebab-akibat yang terjadi.
Sehingga
bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk
mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa
tindakan selanjutnya. Tiga hal yang perlu diperhatikan jika kita ingin mengenal
lebih lanjut tentang teori adalah:
1.
Teori
merupakan suatu proporsi yang terdiri dari konstrak yang sudah didefinisikan
secara luas sesuai dengan hubungan unsur-unsur dalam proporsi tersebut secara
jelas
2.
Teori
menjelaskan hubungan antar variable sehingga pandangan yang sistematik dari
fenomena yang diterangkan variabel-variabel tersebut dapat jelas
3.
Teori
menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasikan variable yang saling
berhubungan.
Berikut ini adalah definisi dan pengertian teori menurut
beberapa ahli yaitu :
Jonathan
H. Turner Teori
adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan
bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi.
Littlejohn
& Karen Foss Teori
merupaka sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-hubungan konsep
tersebut yang membantu kita untuk memahami sebuah fenomena.
Kerlinger
Teori adalah konsep-konsep yang
berhubungan satu sama lainnya yang mengandung suatu pandangan sistematis dari
suatu fenomena.
Travers
A theory consist of generalizations intended to explain
phenomena and that the generalizations must be predictive. teori terdiri dar generalisasi
yang dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi sebuah fenomena.
Emory
– Cooper Teori
merupakan suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan variable yang
berkaitan satu sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasikan,
sehingga dapat menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena (fakta-fakta)
tertentu.
Calvin
S. Hall & Gardner Linzey Teori adalah hipotesis (dugaan sementara) yang belum
terbukti atau spekulasi tentang kenyataan yang belum diketahui secara pasti.
King
Teori adalah sekumpulan konsep yang
ketika dijelaskan memiliki hubungan dan dapat diamati dalam dunia nyata.
Kinayati Djojosuroto & M.L.A.
Sumaryati, teori
digolongkan kepada empat macam, yaitu asumsi, konsep, konstruk, dan proposisi.
1.
Asumsi
adalah suatu anggapan dasar tentang
realita, harus diverifikasi secara empiris.
2.
Konsep
adalah istilah, terdiri dari satu
kata atau lebih yang menggambarkan suatu gejala atau menyatakan suatu ide
(gagasan) tertentu. Bailey (1982) menyebutkan sebagai persepsi (mental Image).
Atau abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus.
3.
Konstruk adalah konsep yang ciri-cirinya
dapat diamati langsung seperti pemecahan masalah. Konsep seperti ini lebih
tinggi tarafnya daripada abstraksi yang ciri-cirinya dapat diamati langsung.
Jadi konstruk adalah konsep sedangkan tidak semua konstruk adalah konsep.
Menjadikan konstruk yang dapat kita ukur disebut operasionalisasi. Kata
kerjanya mengoperasionalisasikan.
4.
Proposisi
adalah hubungan yang logis antara
dua konsep.
B.
Fungsi
Teori
Menurut
Snelbecker ada tiga fungsi teori dalam penelitian, diantaranya :
1. Sebagai pensistematiskan
temuan-temuan penelitian.
2. Sebagai pendorong untuk menyusun
hipotesis. Dan dengan hipotesis membimbing peneliti mencari jawaban-jawaban
serta membuat ramalan-ramalan atas dasar penemuan.
3. Sebagai penyaji penjelasan dalam
menjawab pertanyaan.
Jika dijabarkan ada tujuh fungsi teori dalam penelitian
yaitu:
1. Sebagai penyusun generalisasi atas
fakta-fakta
2. Menjadi kerangka orientasi untuk
pengumpulan, pengolahan, dan analisa data
3. Pembuat prediksi terhadap fenomena
baru yang akan terjadi
4. Pengawas lowongan dalam pengetahuan
dengan cara deduksi
5. Sebagai rujukan dalam pelaksanaan
kegiatan penelitian
6. Sebagai kerangka penalaran logis
C.
Tingkatan Dan Fokus Teori
Numan
(2003) membagi tingkatan teori (level of theory) menjadi tiga: micro, meso, dan
macro. Micro level
theory: small slices of time, space, or a number of people. The concept are
usually not very abstract. Meso-level theory: attempts to link macro and micro
levels or to operate at an intermediate level. Macro level theory: concerns the
operation of larger aggregates such as social institutions, entire culture
systems, and whole societies. It uses more concepts that are abstract.
Fokus
teori dibedakan menjadi tiga, yaitu teori subtantif, teori formal, dan middle
range theory. Substantive theory is developed for a specific area of social
concern, such as deliquent gangs, strikes, diforce, or ras relation. Formal
theory is developed for a broad conceptual area in general theory, such as
deviance; socialization or power. Middle range theory is slightly more abstract
than empirical generalization or specific hypothesis. Middle range theories can
be formal or substantive. Middle range theory is principally used in sociology
to guide empirical inquiry.
Artinya : Teori tingkat
mikro: irisan kecil waktu, ruang, atau sejumlah orang. Konsep biasanya tidak
sangat abstrak. Meso-level teori: upaya untuk menghubungkan tingkat makro dan
mikro atau untuk beroperasi pada tingkat menengah. Teori tingkat makro:
menyangkut pengoperasian agregat lebih besar seperti lembaga sosial, seluruh
sistem budaya, dan seluruh masyarakat. Menggunakan lebih konsep yang abstrak.
Fokus Teori dibedakan menjadi tiga, yaitu Teori
subtantif, Teori formal, Dan teori kisaran tengah. Teori substantif
dikembangkan untuk wilayah tertentu kepedulian sosial, seperti geng deliquent,
pemogokan, diforce, atau hubungan ras. Teori formal dikembangkan untuk daerah
yang luas konseptual dalam teori umum, seperti penyimpangan, sosialisasi atau
kekuasaan. Teori kisaran menengah sedikit lebih abstrak dari generalisasi
empiris atau hipotesis tertentu. Teori kisaran tengah dapat formal atau
substantif. Teori kisaran menengah pada prinsipnya digunakan dalam sosiologi
untuk membimbing penyelidikan empiris.
D.
Kegunaan Teori Dalam Penelitian
Cooper & Schindler
(2003) menyatakan bahwa kegunaan teori dalam penelitian adalah:
1.
Theory narrows the range of fact we
need to study
2.
Theory suggest which research
approaches are likely to yield the greatest meaning
3.
Theory suggest a system for the
research to impose on data in order to classify them in the most meaningful way
4.
Theory summarizes what is known
about object of study and states the uniformities that lie beyond immediate
observation
5.
Theory can be used to predict further
fact that should be found.
William Wiersma (1986) menyatakan
bahwa “Basically, theory helps provide a frame work by serving as the point of
departure for pursuit of a research problem. The theory identifies the crucial
factors. It provides a guide for systematizing and interrelating the various
facets of research. However, besides providing the systematic view of the
factors under study, the theory also may very well identify gaps, weak points,
and inconsistencies that indicate the need for additional research. Also, the
development of theory may light the way for continued research on the phenomena
under study. Another function of theory is provide one or more generalization
that can be tested and used in practical applications and further research”.
Artinya :
1. Teori mempersempit rentang sebenarnya kita perlu
mempelajari
2. Teori menyarankan pendekatan penelitian yang mungkin
untuk menghasilkan makna terbesar
3. Teori menyarankan sistem untuk penelitian untuk
memaksakan pada data untuk mengklasifikasikan mereka dengan cara yang paling
bermakna
4. Teori merangkum apa yang diketahui tentang objek studi
dan menyatakan keseragaman yang berada di luar pengamatan langsung
5. Teori dapat digunakan untuk memprediksi fakta lebih
lanjut yang harus ditemukan
William Wiersma ( 1986) menyatakan bahwa " Pada
dasarnya , teori membantu menyediakan kerangka kerja dengan melayani sebagai
titik tolak untuk mengejar masalah penelitian. Teori ini mengidentifikasi
faktor-faktor penting . Ini menyediakan panduan untuk sistematisasi dan interrelating berbagai aspek penelitian
. Namun, selain memberikan pandangan sistematis dari faktor-faktor yang
diteliti , teori ini juga mungkin sangat baik mengidentifikasi kesenjangan ,
titik lemah , dan inkonsistensi yang menunjukkan perlunya penelitian tambahan .
Juga, pengembangan teori dapat menerangi jalan bagi penelitian lanjutan tentang
fenomena yang diteliti . Fungsi lain dari teori adalah menyediakan satu atau
lebih generalisasi yang dapat diuji dan digunakan dalam aplikasi praktis dan
penelitian lebih lanjut " .
E.
Deskripsi Teori
Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan
uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis
buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti.
Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap
variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap
dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan, dan
prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih
jelas dan terarah. Teori-teori yang dideskripsikan dalam proposal mupaun
laporan penelitian dapat digunakan sebagai indikator apakah penelitian
menguasai teori dan konteks yang diteliti atau tidak.
Langkah-langkah untuk dapat melakukan deskripsi teori adalah sebagai
berikut:
1. Tetapkan
nama variabel yng diteliti, dan jumlah variabelnya.
2. Cari
sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, journal ilmiah, laporan
penelitian, skripsi, tesis, disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan
dengan setiap variable yang diteliti.
3. Lihat
daftar isi setiap buku, dan pilih topic yang relevan dengan setiap vaiabel yang
akan diteliti. (untuk referensi yag berbentuk laporan penelitian, lihat judul
penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian, sampel
sumber data, teknik pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan saran yang
diberikn).
4. Cari
devenisi setiap variabel yyang akan diteliti pada setiap sumber bacaan,
bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih defenisi yang
sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
5. Baca
seluruh isi topic buku yang sesuiai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan
analisa, renungkan dan buatlah rumusan dengan bahsa sendiri tentang isi setiap
sumber data yang dibaca.
6. Deskripsikan
teori-teori yan telah dibaca dari berbagai sumber kedalam bentuk tulisan dengan
bahasa sendiri. Sumben-sumber bacaan yang dikutip atau yang digunakan
sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan.
Daftar Pustaka
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung : CV ALFABETA.