Minggu, 15 Desember 2013

Defini Teori



TUGAS
PENELITIAN DASAR
DEFINISI TEORI

UNP 1

OLEH :
Rinto Budiono
110450






PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

A.    Pengertian Teori
Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Teori merupakan salah satu konsep dasar penelitian sosial. Secara khusus, teori adalah seperangkat konsep/konstruk, defenisi dan proposisi yang berusaha menjelaskan hubungan sistimatis suatu fenomena, dengan cara memerinci hubungan  sebab-akibat yang terjadi.
Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan selanjutnya. Tiga hal yang perlu diperhatikan jika kita ingin mengenal lebih lanjut tentang teori adalah:
1.      Teori merupakan suatu proporsi yang terdiri dari konstrak yang sudah didefinisikan secara luas sesuai dengan hubungan unsur-unsur dalam proporsi tersebut secara jelas
2.      Teori menjelaskan hubungan antar variable sehingga pandangan yang sistematik dari fenomena yang diterangkan variabel-variabel tersebut dapat jelas
3.      Teori menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasikan variable yang saling berhubungan.
Berikut ini adalah definisi dan pengertian teori menurut beberapa ahli yaitu :
Jonathan H. Turner Teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi.

Littlejohn & Karen Foss Teori merupaka sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-hubungan konsep tersebut yang membantu kita untuk memahami sebuah fenomena.
Kerlinger Teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang mengandung suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena.
Travers A theory consist of generalizations intended to explain phenomena and that the generalizations must be predictive. teori terdiri dar generalisasi yang dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi sebuah fenomena.
Emory – Cooper Teori merupakan suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan variable yang berkaitan satu sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasikan, sehingga dapat menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena (fakta-fakta) tertentu.
Calvin S. Hall & Gardner Linzey Teori adalah hipotesis (dugaan sementara) yang belum terbukti atau spekulasi tentang kenyataan yang belum diketahui secara pasti.
King Teori adalah sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki hubungan dan dapat diamati dalam dunia nyata.
Kinayati Djojosuroto & M.L.A. Sumaryati, teori digolongkan kepada empat macam, yaitu asumsi, konsep, konstruk, dan proposisi.
1.      Asumsi adalah suatu anggapan dasar tentang realita, harus diverifikasi secara empiris.
2.      Konsep adalah istilah, terdiri dari satu kata atau lebih yang menggambarkan suatu gejala atau menyatakan suatu ide (gagasan) tertentu. Bailey (1982) menyebutkan sebagai persepsi (mental Image). Atau abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus.
3.      Konstruk adalah konsep yang ciri-cirinya dapat diamati langsung seperti pemecahan masalah. Konsep seperti ini lebih tinggi tarafnya daripada abstraksi yang ciri-cirinya dapat diamati langsung. Jadi konstruk adalah konsep sedangkan tidak semua konstruk adalah konsep. Menjadikan konstruk yang dapat kita ukur disebut operasionalisasi. Kata kerjanya mengoperasionalisasikan.
4.      Proposisi adalah hubungan yang logis antara dua konsep.

B.     Fungsi Teori
Menurut Snelbecker ada tiga fungsi teori dalam penelitian, diantaranya :
1.      Sebagai pensistematiskan temuan-temuan penelitian.
2.      Sebagai pendorong untuk menyusun hipotesis. Dan dengan hipotesis membimbing peneliti mencari jawaban-jawaban serta membuat ramalan-ramalan atas dasar penemuan.
3.      Sebagai penyaji penjelasan dalam menjawab pertanyaan.
Jika dijabarkan ada tujuh fungsi teori dalam penelitian yaitu:
1.      Sebagai penyusun generalisasi atas fakta-fakta
2.      Menjadi kerangka orientasi untuk pengumpulan, pengolahan, dan analisa data
3.      Pembuat prediksi terhadap fenomena baru yang akan terjadi
4.      Pengawas lowongan dalam pengetahuan dengan cara deduksi
5.      Sebagai rujukan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian
6.      Sebagai kerangka penalaran logis


C.    Tingkatan Dan Fokus Teori
Numan (2003) membagi tingkatan teori (level of theory) menjadi tiga: micro, meso, dan macro. Micro level theory: small slices of time, space, or a number of people. The concept are usually not very abstract. Meso-level theory: attempts to link macro and micro levels or to operate at an intermediate level. Macro level theory: concerns the operation of larger aggregates such as social institutions, entire culture systems, and whole societies. It uses more concepts that are abstract.
Fokus teori dibedakan menjadi tiga, yaitu teori subtantif, teori formal, dan middle range theory. Substantive theory is developed for a specific area of social concern, such as deliquent gangs, strikes, diforce, or ras relation. Formal theory is developed for a broad conceptual area in general theory, such as deviance; socialization or power. Middle range theory is slightly more abstract than empirical generalization or specific hypothesis. Middle range theories can be formal or substantive. Middle range theory is principally used in sociology to guide empirical inquiry.
Artinya : Teori tingkat mikro: irisan kecil waktu, ruang, atau sejumlah orang. Konsep biasanya tidak sangat abstrak. Meso-level teori: upaya untuk menghubungkan tingkat makro dan mikro atau untuk beroperasi pada tingkat menengah. Teori tingkat makro: menyangkut pengoperasian agregat lebih besar seperti lembaga sosial, seluruh sistem budaya, dan seluruh masyarakat. Menggunakan lebih konsep yang abstrak.
Fokus Teori dibedakan menjadi tiga, yaitu Teori subtantif, Teori formal, Dan teori kisaran tengah. Teori substantif dikembangkan untuk wilayah tertentu kepedulian sosial, seperti geng deliquent, pemogokan, diforce, atau hubungan ras. Teori formal dikembangkan untuk daerah yang luas konseptual dalam teori umum, seperti penyimpangan, sosialisasi atau kekuasaan. Teori kisaran menengah sedikit lebih abstrak dari generalisasi empiris atau hipotesis tertentu. Teori kisaran tengah dapat formal atau substantif. Teori kisaran menengah pada prinsipnya digunakan dalam sosiologi untuk membimbing penyelidikan empiris.
D.    Kegunaan Teori Dalam Penelitian
Cooper & Schindler (2003) menyatakan bahwa kegunaan teori dalam penelitian adalah:
1.      Theory narrows the range of fact we need to study
2.      Theory suggest which research approaches are likely to yield the greatest meaning
3.      Theory suggest a system for the research to impose on data in order to classify them in the most meaningful way
4.      Theory summarizes what is known about object of study and states the uniformities that lie beyond immediate observation
5.      Theory can be used to predict further fact that should be found.

William Wiersma (1986) menyatakan bahwa “Basically, theory helps provide a frame work by serving as the point of departure for pursuit of a research problem. The theory identifies the crucial factors. It provides a guide for systematizing and interrelating the various facets of research. However, besides providing the systematic view of the factors under study, the theory also may very well identify gaps, weak points, and inconsistencies that indicate the need for additional research. Also, the development of theory may light the way for continued research on the phenomena under study. Another function of theory is provide one or more generalization that can be tested and used in practical applications and further research”.
Artinya :
1.      Teori mempersempit rentang sebenarnya kita perlu mempelajari
2.      Teori menyarankan pendekatan penelitian yang mungkin untuk menghasilkan makna terbesar
3.      Teori menyarankan sistem untuk penelitian untuk memaksakan pada data untuk mengklasifikasikan mereka dengan cara yang paling bermakna
4.      Teori merangkum apa yang diketahui tentang objek studi dan menyatakan keseragaman yang berada di luar pengamatan langsung
5.      Teori dapat digunakan untuk memprediksi fakta lebih lanjut yang harus ditemukan

William Wiersma ( 1986) menyatakan bahwa " Pada dasarnya , teori membantu menyediakan kerangka kerja dengan melayani sebagai titik tolak untuk mengejar masalah penelitian. Teori ini mengidentifikasi faktor-faktor penting . Ini menyediakan panduan untuk sistematisasi dan interrelating berbagai aspek penelitian . Namun, selain memberikan pandangan sistematis dari faktor-faktor yang diteliti , teori ini juga mungkin sangat baik mengidentifikasi kesenjangan , titik lemah , dan inkonsistensi yang menunjukkan perlunya penelitian tambahan . Juga, pengembangan teori dapat menerangi jalan bagi penelitian lanjutan tentang fenomena yang diteliti . Fungsi lain dari teori adalah menyediakan satu atau lebih generalisasi yang dapat diuji dan digunakan dalam aplikasi praktis dan penelitian lebih lanjut " .

E.   Deskripsi Teori
Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan, dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah. Teori-teori yang dideskripsikan dalam proposal mupaun laporan penelitian dapat digunakan sebagai indikator apakah penelitian menguasai teori dan konteks yang diteliti atau tidak.



Langkah-langkah untuk dapat melakukan deskripsi teori adalah sebagai berikut:
1.      Tetapkan nama variabel yng diteliti, dan jumlah variabelnya.
2.      Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, journal ilmiah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variable yang diteliti.
3.      Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topic yang relevan dengan setiap vaiabel yang akan diteliti. (untuk referensi yag berbentuk laporan penelitian, lihat judul penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian, sampel sumber data, teknik pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan saran yang diberikn).
4.      Cari devenisi setiap variabel yyang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih defenisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
5.      Baca seluruh isi topic buku yang sesuiai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa, renungkan dan buatlah rumusan dengan bahsa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
6.      Deskripsikan teori-teori yan telah dibaca dari berbagai sumber kedalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumben-sumber bacaan  yang dikutip atau yang digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan.
Daftar Pustaka

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung : CV ALFABETA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar